Work Life Balance (WLB) adalah sebuah impian atau cita-cita dari karyawan, di mana ia mampu menyeimbangkan antara tanggung jawab dalam pekerjaan dan tanggung jawab di luarnya.
Tuntutan kebutuhan dan ancaman sulit mendapat pekerjaan baru, menjadi alasan karyawan terpaksa bekerja terlalu keras. Saking kerasnya, tak jarang mengabaikan tanggung jawab yang berada di luar pekerjaan.
Contohnya tanggung jawab mengurus anak, mengabaikan kehadiran untuk keluarga, atau memberi kontribusi untuk masyarakat sosial. Hanya fokus kerja, kerja, dan kerja dengan segudang kerumitan di dalamnya.
Secara nyata, contoh Work Life Balance yang gagal justru dari negara maju, Jepang. Mayoritas masyarakatnya berdasarkan data yang dirangkum Asia Time, populasi Negeri Sakura menurun sejak 2010, memutuskan tidak ingin punya anak, dan terlalu keras dalam bekerja.
Sungguh ironis, negara yang menjadi salah satu pusat perkembangan teknologi dunia malah memiliki karyawan yang tidak menerapkan WLB. Mereka hanya condong pada satu sisi, yaitu bekerja. Dan mengabaikan sisi yang lainnya, yaitu tanggung jawab keluarga.
Manfaat Work Life Balance
Untuk melihat seberapa penting pola WLB, perhatikan manfaat yang sudah Bisnis Karier tulis di bawah ini.
1. Mengurangi Stres
Jangan anggap remeh stres, lagi-lagi, saking hanya bekerja dan bekerja, banyak karyawan Jepang merasa stres lantas berakhir bunuh diri. Mereka akan langsung stres seketika ketika pimpinan mengkritik pekerjaan yang kurang baik. Bahkan ada hutan yang terkenal sebagai tempat bunuh diri: Hutan Aokigahara.
2. Tercapai Tujuan Kerja hingga Sosial
Dengan menerapkan WLB, maka Anda akan mencapai tujuan dari pekerjaan, keluarga, pribadi, hingga sosial. Kabar baiknya, Anda tidak perlu mengorbankan salah satunya, karena bisa mencapai seluruhnya.
3. Semangat dalam Menjalani Kehidupan
Anda memiliki tidur yang cukup, liburan yang menyenangkan, dan keluarga yang mendukung. Maka dari itulah, dalam menjalani kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersemangat.
4. Menjaga Produktivitas dalam Bekerja
Kemudian produktivitas terjaga, tidak kendur, dan malah meningkat. Manfaat ini tidak hanya untuk karyawan, melainkan juga memberi dampak positif kepada perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan juga mesti mendukung pola Work Life Balance dari para karyawan di dalamnya.
5. Hubungan Profesional di Tempat Kerja
Selanjutnya bahwa WLB menjaga hubungan di tempat kerja tetap berada dalam profesionalisme. Hal ini meminimalisir terjadinya hubungan pribadi antar karyawan, atau karyawan-pimpinan.
Setidaknya itulah beberapa manfaat dari menyeimbangkan tanggung jawab kerja dengan tanggung jawab kehidupan (Work Life Balance). Apakah sekarang Anda sudah mampu menerapkannya, atau masih hanya sebagai cita-cita semata?