Manajemen stres kerja penting dilakukan perusahaan maupun karyawan sendiri untuk menghindari dampak buruk. Ketika karyawan mengalami stres, produktivitas mereka akan turun.
Seiring dengan itu, maka menurun pula omzet perusahaan. Dan pada akhirnya, karyawan akan kehilangan semangat, bukan tidak mungkin memutuskan mengundurkan diri (resign).
Indikator Stres Kerja: Indikator, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Stres kerja adalah ketegangan atau ketidakseimbangan antara mental dan emosional di tempat kerja. Pengaruhnya seperti bola salju, jika dibiarkan begitu saja dapat berakibat serius.
1. Indikator Stres Kerja
Terdapat beberapa indikator yang terlihat ketika karyawan mengalami stres kerja, antara lain:
- Kondisi pekerjaan: hasil kerja tidak maksimal dan optimal, menurunnya produktivitas.
- Tuntutan tugas: meningkatnya kuantitas tugas yang tidak terselesaikan dalam kurun waktu normal.
- Tuntutan peran: penekanan pada posisi pekerjaan yang sedang karyawan jalankan, kebanyakan berasal dari atasan/pTuntutan antar karyawan: munculnya tuntutan dari sesama karyawan untuk menyelesaikan tugas atau persoalan lainnya.
- Struktur organisasi: tupoksi karyawan yang dirasa lebih luas dari rangkaian struktur organisasi (beban ganda).
- Beban kerja: meningkatnya beban pada tiap pekerjaan yang semula biasa saja.
- Sikap pemimpin: merasa terancam jika pemimpin datang, atau tidak nyaman saat pemimpin bicara.
- Waktu kerja: memikirkan pekerjaan bahkan di luar waktu kerja.
2. Penyebab Stres Kerja
Sedangkan untuk penyebab stres kerja, dapat kita kategorikan menjadi bagian internal dan eksternal, antara lain:
- Penyebab internal (dalam ruang lingkup pekerjaan): beban kerja, atasan/pimpinan, rekan kerja, lingkungan kerja, waktu kerja, gaji, dan sebagainya.
- Penyebab eksternal (di luar ruang lingkup pekerjaan): keluarga, masalah ekonomi, keadaan karyawan, hubungan sosial, dan sebagainya.
3. Cara Mengatasi Stres Kerja
Mengatasi stres kerja berarti memahami apa penyebabnya, pihak perusahaan dan karyawan sendiri dapat melakukan langkah penyelesaian, antara lain:
- Memahami penyebab dan menerimanya.
- Fokus pada tupoksi kerja utama dan mengabaikan beban di luar tupoksi tersebut.
- Menjalin komunikasi yang positif dan saling mendukung antar karyawan.
- Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
- Mengambil istirahat untuk liburan.
- Mengajukan jadwal kerja yang fleksibel.
- Perusahaan menawarkan fasilitas kerja yang mumpuni.
- Menerapkan work-life balance.
Dengan mengetahui indikator dan mengatasi penyebabnya, merupakan langkah manajemen stres kerja sejak dini. Baik dari pihak perusahaan maupun karyawan harus berperan aktif dalam menyelesaikannya, agar produktivitas serta tujuan tercapai.