Melihat indikator loyalitas karyawan akan mempermudah dalam penilaian, apakah karyawan tersebut benar-benar setia kepada perusahaan atau sebaliknya.
Memiliki karyawan yang loyal, tentu memberi benefit bagi perusahaan. Mengecek kesetiaan karyawan umumnya dilakukan per kuartal sekali, yaitu ketika masa evaluasi kinerja.
Meski begitu, pada beberapa kasus perusahaan dapat melakukan inspeksi dadakan. Hal ini untuk melihat loyalitas pegawai pada saat itu, berada di tempat kerjanya atau tidak.
Indikator Loyalitas Karyawan Apa Saja?
Bisnis Karier telah merangkum indikator penilaian sebagai cara cek loyalitas karyawan, antara lain:
- Ketaatan, karyawan mengikuti aturan yang berlaku, tidak melanggar larangan perusahaan.
- Kinerja, tingkat keberhasilan menyelesaikan tugas pokok dan fungsi yang dibebankan sesuai dengan posisi masing-masing karyawan.
- Kehadiran, apakah karyawan mencapai target minimal kehadiran atau tidak.
- Keputusan, penilaian kualitatif ketika karyawan dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang berisiko.
- Kontribusi, penilaian kualitatif seberapa besar kontribusi ide kreatif ketika meeting.
- Kesediaan, berkaitan dengan kesediaan karyawan menjalankan tugas tambahan tanpa paksaan.
- Laporan, karyawan memberi laporan pertanggungjawaban tanpa paksaan kepada manajer atau pimpinan sesuai hierarki perusahaan.
- Kepatuhan, karyawan patuh terhadap anjuran baik di dalam maupun luar kantor, seperti menjaga nama baik perusahaan saat di luar.
- Tanggung jawab, karyawan bersedia tanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya tanpa paksaan.
- Dedikasi, memberikan tenaga, waktu, dan pikiran demi keberhasilan pencapaian target perusahaan.
- Integritas, karyawan tetap mengerjakan tugasnya meski tidak sedang diawasi.
- Kerja sama, bersikap terbuka untuk bekerja sama dengan tim dan saling membantu untuk sebuah tujuan bersama.
Berdasarkan 12 indikator di atas, jika memenuhi penilaian maka dapat dianggap karyawan tersebut sebagai karyawan yang loyal kepada perusahaan. Mereka memiliki dedikasi tinggi, dan tetap menjalankan tugasnya meski tanpa pengawasan.
Karyawan Loyal dan Perusahaan Loyal
Ironisnya meski menuntut karyawan loyal, ternyata tidak semua perusahaan bersikap loyal kepada karyawan. Contohnya, perusahaan seperti startup atau agensi yang sering melakukan pemutusan hubungan kerja sepihak lalu membuka perekrutan baru.
Ada banyak alasan, seperti karyawan baru dianggap lebih murah dibandingkan dengan karyawan lama.
Perusahaan yang menginginkan karyawan loyal, tentunya juga harus bersikap loyal. Misalnya dengan memberi kesempatan berkembang sesuai minat-bakat karyawan itu sendiri.
Demikian beberapa indikator loyalitas karyawan yang bisa menjadi pertimbangan dalam penilaian dan evaluasi. Semoga membantu, ya!