5 Contoh Personal Branding di Zaman Digital

 

Sumber Gambar

Ada beberapa contoh personal branding yang mungkin tidak Anda sadari. Bahwa, melakukan suatu tindakan secara tidak langsung turut membangun citra diri, yang artinya membentuk personal branding di mata orang lain.

Personal branding (branding diri) secara sederhana adalah bagaimana kita dilihat oleh orang lain, bagaimana anggapan orang lain terhadap kita. Misalnya seorang Raffi Ahmad, yang memiliki personal branding sebagai Sultan Andara.

Pentingnya personal branding tidak hanya untuk gaya-gayaan, jauh lebih krusial, ini bisa menjadi penentu reputasi dalam pekerjaan. Berikut adalah beberapa perilaku personal branding yang sudah Bisnis Karier rangkum dan mungkin tidak Anda sadari.

Contoh Personal Branding Sehari-Hari di Zaman Digital

Citra Anda akan terbentuk, ketika melakukan tindakan-tindakan di bawah ini. Kabar buruknya, kebanyakan tindakan berikut Anda lakukan secara tidak sadar.

1. Membuat Story Media Sosial

Pertama dan yang mudah membangun citra di zaman digital adalah membuat story di media sosial, seperti WhatsApp atau Instagram. Orang lain, yang bahkan tidak kenal dengan Anda, dapat menilai Anda itu orangnya seperti apa.

Jika Anda sering mengunggah story terkait bisnis, maka orang lain menganggap Anda sebagai pebisnis. Begitu pula jika Anda sering mengunggah story terkait memancing, maka orang lain menganggap Anda sebagai pemancing.

Dari sini, sudah tahu kan harus membuat story media sosial seperti apa? Ya, itulah rahasianya.

2. Cara Komunikasi dengan Teman

Cara berbicara dengan teman, membalas komentar media sosial, atau menanggapi suatu kejadian juga memberi sumbangsih dalam membangun personal branding Anda.

Contoh mudahnya, Anda memberi selalu memberi komentar yang mendukung LGBT. Maka sudah pasti, orang yang mengamatinya menganggap Anda salah satu bagian dari itu.

3. Proses yang Sedang Anda Lalui

Anda sedang menempuh pendidikan perawat, orang menganggap Anda seorang perawat. Anda selalu latihan bela diri setiap malam, orang menganggap Anda sebagai pesilat atau pendekar. Begitu pula jika proses yang sedang Anda lalui adalah guru honorer, orang menganggap Anda berpenghasilan rendah.

4. Personal Branding Dilihat dari Siapa Teman Anda

Contoh lainnya berasal dari siapa teman Anda. Itulah mengapa orang tua selalu mewanti-wanti agar hati-hati mencari teman. Kalau teman baik, Anda mendapat citra baik, begitu pula sebaliknya.

5. Sikap Menyelesaikan Masalah

Jika Anda menyelesaikan masalah dengan memaki-maki dan berkata kotor. Orang mendapat citra Anda sebagai seorang pemarah yang mustahil diajak kerja sama dalam bisnis.

Perhatikan bahwa seorang pebisnis memiliki sikap tenang, meskipun di dalam batok kepalanya bersemayam segudang sengkarut masalah.

Pada intinya, kami ingin mengatakan tujuan personal branding bukan hanya soal bagaimana kita ingin dilihat orang lain. Tetapi juga berkaitan dengan bagaimana citra Anda mendatangkan manfaat ekonomi yang lebih baik.

Cukup terkejut, ya? Bahwa contoh personal branding justru berasal dari tindakan-tindakan yang mungkin tidak kita sadari. Mulai dari sekarang, yuk bangun citra sebagai seorang pengusaha dan pebisnis sukses!